Monday, April 24, 2017

Bulu Tangkis (1)



·       Sejarah Bulu Tangkis

Menurut sejarahnya bulu tangkis berasal dari India yang dinamakan "Poona". Kemudian, permainan ini dibawa ke Inggris. Pada tahun 1873 permainan ini dimainkan di taman istana milik Duke de Beufort di Badminton Gloucenter Shire, sehingga permainan ini disebut juga Badminton.

Induk organisasi internasional bulu tangkis adalah IBF (International Badminton Federation). IBF didirikan pada tanggal 5 Juli 1934 oleh 9 negara anggota, yaitu Kanada, Denmark, Inggris, Prancis, Irlandia, Belanda, New Zealand. Scotlandia, dan Wales. Anggota IBF bertambah secara cepat dari tahun ke tahun.

IBF menyelenggarakan kejuaraan beregu putra antarnegara yang dinamakan kejuaraan Thomas Cup pada tahun 1948-1949. Sedangkan kejuaraan beregu putri pada tahun 1956-1957 disebut kejuaraan Uber Cup. Sejak saat itu turnamen berkembang seperti Sudirman Cup, World Junior, dan World Grand Fix Finals.





Sejarah Bulu Tangkis Dunia

Pada awalnya orang hanya mengenal nama badminton yang berasal dari sebuah rumah/istana di daerah Gloucester-shire, terletak di sekitar 200 kilometer sebelah barat London, inggris. Badminton house, itulah nama istana tersebut, menjadi saksi sejarah bagaimana bagaimana permainan ini terus berkembang hingga sangat popular seperti sekarang ini.
Pemilik bangunan istana tersebut adalah Duke of Beafourt, ia bukanlah orang yang menemukan jenis permainan badminton ini. badminton hanyalah sebuah nama dari bangunan tersebut karena disitulah awal mula permainan ini dimainkan.
Kemudian nama badminton mulai dikenal oleh kalangan atas kemudian menyebar ke seluruh masyarakat. Badminton menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal dari sebuah tempat.
Kemudian organisasi olahraga Internasional Federasi Bulu tangkis (IBF) didirikan pada tahun 1934. Negara-negara yang ikut serta di dalamnya yaitu Irlandia, Inggris, Skotlandia, Irlandia, Wales, Denmark, Selandia Baru, Prancis, Kanada dan Belanda.
Pada saat pertemuan Extraordinary General Meeting di Madrid pada semptember tahun 2006, ada yang mengusulkan perubahan nama induk organisasi dari International Badminton Federation berubah menjadi Badminton World Federation (BWF), kemudian usulan tersebut disepakati oleh semua delegasi yang hadir pada waktu itu dengan jumlah 206.

 

Sejarah Bulu Tangkis Indonesia

Sejarah bulu tangkis di Indonesia sebenarnya sudah cukup lama. Ada yang memper bkirakan Indonesia telah mengenal bulu tangkis semenjak tahun 1930 an. Ketika itu, bulu tangkis dinaungi di bawah Ikatan Sport Indonesia (ISI).
Bulu tangkis semakin berkembang ketika Indonesia mulai merdeka. Pada tahun 1947 berdiri sebuah organisasi yang bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). Kemudian pada tanggal 5 Mei 1951 terbentuklah organisasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
PBSI sendiri lahir di tengah gejolak revolusi. Ketika itu sebagai bangsa yang baru saja lahir, Indonesia harus berjuang keras supaya bisa mempunyai prestasi di tingkat dunia. Bung Karno sendiri mengkampanyekan “Nation Building”.
Ia memberikan arahan agar olahraga bisa menjadi sarana untuk mengenalkan Indonesia untuk bisa segera dikenal oleh dunia. Bung Karno kemudian menerbitkan Kepres No 263/1963 untuk mencanangkan Indonesia bisa masuk ke posisi 10 besar dalam bidang olahraga.
Tim Bulu tangkis Indonesia langsung merespon hal tersebut dan kemudian segera mewujudkan impian Bung Karno dengan cara berpartisipasi dalam IBF pada tahun 1953.

Pada tahun 1958, Indonesia mengikuti kejuaraan piala Thomas yang diselenggarakan di Singapura. Pada mulanya tim Indonesia belum “direken”. Pada jaman itu sekitar tahun 1950 an, tim bulu tangkis terkuat adalah Amerika, Malaysia, Denmark, inggris dan Thailand.
Namun, siapa yang mengira bahwa Indonesia malah bisa tampil perkasa dalam ajang pertandingan tersebut. Dua atlet Indonesia yaitu Tan Joe Hook dan Ferry Sonnevile, mampu tampil dengan cemerlang dan masuk ke “All Indonesian Final”.
Yang perlu diingat juga adalah pada saat itu Indonesia masih dibilang sebagai Negara yang sedang dalam masa sulit. Tidak ada anggaran yang melimpah untuk pembinaan olahraga bulu tangkis.
Bahkan untuk bisa memulangkan Ferry Sonnevile yang sedang belajar di Belanda, PBSI harus mengumpulkan dana melalui “Dompet Ferry Sonnevile” untuk sekedar membeli tiket pesawat.
“Oleh sebab itu tatkala Saja memberikan restu kepada tim Thomas Cup  untuk pertama kalinya saya telah berkata, hai anak-anakku, pergilah kau menuju pertandingan Thomas Cup itu. Aku tidak bisa memberikan bekal kepadamu selain dari restu dan permintaan kepadamu, supaya engkau sekalian dedicate engkau-punja hidup itu kepada sesuatu hal yang luhur dan suci,” demikian pesan yang disampaikan oleh Bung Karno kepada tim Thomas Cup Indonesa.
Pada tahun 1961, tim bulu tangkis Indonesia berhasil merebut gelar juara. Indonesia berhasil menumbangkan raksasa Thailand di fase final. Kemudian di ajang piala Thomas pada tahun 1964 di Tokyo, Jepang, tim Indonesia kembali menjadi juara setelah berhasil mengalahkan Denmark.
Namun ketika piala Thomas pada tahun 1967 yang diselenggarakan di Ibu Kota Sendiri atau Jakarta justru tim Indonesia malah gagal membawa gelar juara. Penyebabnya karena tim Indonesia diskors akibat adanya sebuah insiden dari penonton.
Namun, ketika piala Thomas 1970 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, tim Indonesia berhasil membalas kekalahan sebelumnya.

No comments:

Post a Comment